Selamat Datang Hujan

image

Perasaan, baru aja beberapa waktu lalu marak berita disana sini terutama di daerah masyarakat kesulitan air bersih. Ada yang harus berjalan jauh untuk mengantri air, ada yang terpaksa menggunakan air tak layak untuk kebutuhan air hariannya. Penyebabnya? Tentu saja kemarau.

Sebenarnya saya tak terlalu merasakan namanya kemarau. Selain karena saya tinggal di kawasan rindang saya pun tak kesulitan air karena saya menggunakan air PAM. Indikator kemarau di lingkungan saya yang paling jelas mungkin kering kerontangnya aliran sungai ciliwung. Pepohonan di tepian tebingnya pun kering. Kalau siang, terik panas sekali.
Tapi lain kemarin lain sekarang. Walau kota Bogor sesekali masih dilanda hujan, intensitas hujan belakangan ini makin tinggi. Hujan tak lagi hanya datang sore dan malam hari, tapi siang hari pun bisa dengan derasnya membasahi bumi. Kita hanya menunggu hujan turun merata dari pagi hingga sore lanjut ke malam hingga pagi lagi. Maka tibalah kita di musim hujan sesungguhnya.

image

(Pohon besar di sisian sungai ciliwung Bogor yang tumbang akibat hujan angin ribut)

Sudah beberapa hari ini selepas dzuhur hujan mulai turun. Hujan ini sudah diawali mendung tipis dari pagi. Kemarin bahkan kawasan tempat tinggal saya terkena hujan angin ribut. Beberapa rumah tetangga saya antena TVnya roboh, ada pohon di tebing sungai ciliwung tumbang dan 2 rumah atapnya berterbangan. Konon di jalan-jalan raya banyak pohon tumbang.

Kemarin saya pun hujan-hujanan. Sekalipun menggunakan payung dan jaket namun saya tak bisa lolos dari genangan air deras di sisian jalan. Wah air sebetis dan deras itu berasa banjir kecil. Payung hanyalah hiasan, badan tetap saja kuyup. Sementara aktivitas dan tugas memaksa tetap dilaksanakan.

Tidak kali kemarin saja sih saya kehujanan. Sebelum fase hujan siang dan hujan sore sebelumnya saya langganan hujan2 malam selepas magrib. Maklumlah saya pengguna ojek setia setiap hari.

Hujan sepertinya bukan di Bogor saja. Jakarta, Bandung, Tasikmalaya dan daerah lain pun sepertinya merata hujan. Berita kemacetan selepas jam kantor yang berbarengan hujan sering diperbincangkan di socmed. Jalur kereta bahkan sempat mengalami gangguan karena petir. Terakhir kemarin rel di kawasan cilebut – bojong gede longsor. Berita longsor dan Banjir pun datang dari Bandung.

Beginilah mungkin perputaran musim ya. Kemarin kering kerontang hingga banyak orang kesusahan karena kekurangan air, sekarang air tergenang dan banyak orang kesusahan karena kebanyakan air. Alam selalu bergerak dan berganti sesuai masanya. Kita saja manusia yang notabene diberi akal kudu pintar-pintar mengantisipasinya.

Saya memilih tidak mengutuki musim manapun. Jika dibandingkan baik kemarau maupun penghujan keduanya berekses positif dan negatif secara bersamaan. Cuma berharap saja kita semua bisa melewati dan menikmatinya dengan lancar dengan “kerugian” dan dampak negatif minimum yang bisa kita tekan.

Saya mau beli jas hujan ah, sepertinya harus memilikinya walau cuma 1. Lumayan jika diantara aktivitas saya saya harus naik motor atau payung tak cukup melindungi. Mungkin ini salah satu upaya saya meminimalisir kemungkinan sakit karena kehujanan.

Saya juga berharap hujan2 hari ini dan esok hari cukup membasahi dan menyuburkan bumi. Tak diikuti oleh banjir, air sungai meluap parah, longsor di jalur kereta maupun merusak pepohonan dan rumah karena angin kencang.

Selamat datang hujan, berbaikhatilah pada kami. Semoga tak banyak dampak negatif yang terjadi akibat pergantian musim ini.

Leave a comment