LIMA TAHUN BAPAK TIADA 

Hari ini tepat Rabu 14 Desember lima tahun lalu, dalam sakitnya bapak minta istirahat di kamar gue setelah sholat dzuhur. Gak lama merasa sakit lalu dibantu duduk di sisi tempat tidur dan bapak gue minta pake sendal katanya dia akan pergi jauh. Sambil memeluk mamah gue bapak bilang “sudah ada yang datang”. Semakin kuat meluk sambil bilang “Ya Allah, jangan terlalu sakit”. Gak lama kemudian bapak lemas terkulai dan berpulang selama – lamanya dengan dituntun mamah gue yang tegar. 

Momentum kepergian yang diceritakan mamah karena di saat yang sama gue sedang berlari pulang karena setelah malam begadang menjaga bapak, pagi saya menjaga keluarga saya lainnya yang dirawat di rumah sakit. Bapak gue rebah melintang di tempat tidur gue yang besar. Di telinganya mamah berbisik “yang ikhlas ya pak”. Air mata bapak menetes lalu dia pergi dan gak kembali. 
Kehilangan luar biasa yang pertama gue alami. Beberapa waktu dari itu sesekali gue tidur di kamar persis dengan posisi  bapak gue membujur kaku ketika gue datang. Membayangkan Momentum terakhir beliau ada. 

Lima tahun berlalu dengan cepatnya. Rindu tak jua pernah surut. Melayangkan pandang kemana pun wujudnya tak pernah kembali tampak. Semoga Allah mengabulkan setiap doa yang gue kirimkan untuk menjadi kebaikan bagi almarhum. 
Rindu…