Sibuknya Bogor di pagi hari

depan istana bogor

depan istana bogor

Jumat pagi 2 hari yang lalu, saya punya jadwal ngajar dadakan ke kampus diploma IPB lokasi kampus Baranang Siang untuk jadwal jam 7 pagi. Setelah semalamnya baru pulang dari jakarta mendekati tengah malam, pagi itu terasa masih kurang jam tidur. mengantuk jadinya. Lokasi kampus yang di dekat tugu kujang membuat saya harus menggunakan angkutan umum dari jalan jend. A. Yani. Naik angkutan nomor 07 lalu saya sambung kembali dengan naik angkutan nomor 03 dari depan istana bogor yang mengarah ke arah terminal baranang siang.

Ada yang terasa aneh pagi itu, buat saya yang biasanya pergi menggunakan ojek dari rumah jika ada jadwal mengajar di kampus lokasi Cilibende. Pagi itu di angkutan umum saya berbaur dengan anak – anak sekolah. Ada yang berseragam merah (SD), biru (SMP) juga abu2 (SMA) bercampur dengan orang2 kantoran yang menuju tempat bekerja. Suasana ini tampak dejavu yang terulang kembali. Saya mendadak ingat situasi pagi hari dikala saya masih di SMA dulu.

pertigaan istana bogor

pertigaan istana bogor

Bogor pagi di kala jam pergi sekolah atau kantor, jalanan akan tampak padat. Angkot – angkot tampak penuh, motor – motor yang membonceng anak sekolah tampak tergesa – gesa. semua kendaraan yang lewat tampak bergegas. Ada yang rambutnya kering, masih basah seperti baru cuci rambut, bahkan ada anak yang dipenuhi pita rambutnya. Ada juga yang sibuk membuka buku, sepertinya akan ulangan. Ada juga yang menggerutu melihat terus ke jam tangannya, menunjukan bahwa ia terancam terlambat.

Jumat pagi kemarin saya merasakan suasana itu kembali. Sambil mengantu saya mengingat – ingat kembali kenangan pergi sekolah beberapa tahun yang lalu. Tanpa sadar saya merindukan suasana itu. Sibuk siap – siap di rumah setelah begitu susah dibangunkan ibu, lalu menyiapkan tas dan sarapan ala kadarnya. Menanti angkot di pinggir jalan yang selalu tampak penuh. bahkan sesekali harus berpisah dengan teman karena angkot gk cukup. Di angkot yang penuh saya melihat temen – temen satu sekolah yg lain juga sedang menanti angkot dengan memasang muka bingung karena jam hampir menunjukan angka 7. Maklum, sekolah saya kan di SMUN 3 Bogor, dari arah rumah akan melewati terminal. Cukup banyak lampu merah yang harus di lewati. Saya pun harus 2 kali berganti angkutan umum.

Oh, Bogor…suasana sesejuk pagi itu dengan segala hiruk pikuknya jalanan kota, di kampung halaman ini masih ada pohon – pohon hijau yang daunnya bergoyang – goyang tertiup angin. Kota yang jika dibandingkan dengan pagi di Jakarta yang sudah tampak abu – abu, bagaimana pun kota ini tampak sedikit lebih ramah (hi3..banggain. subjektif sekali)

9 thoughts on “Sibuknya Bogor di pagi hari

Leave a reply to muhammad ismail Cancel reply