100 hari

100 hari penuh untaian doa. Saya dan keluarga mendoakannya selalu, alm bapak saya. Menengadahkan tangan, membungkukan badan dan bersimpuh menghadap-Nya, Allah SWT. Beratus dan beribu doa ingin saya ucap baginya, terkadang Allah harus menunggu saya duduk diam tanpa kata2. Berharap Dia membantu mengurai segala harapan baik yang ingin saya pinta bagi alm. Bapak.

Malam ini kami berkumpul bersama, memanjatkan doa2 baik bagi almarhum bapak kami. Berharap Allah mengabulkan setiap doa dan menyampaikannya menjadi kebaikan bagi Bapak yang kami sayang.

Saya sedang tidak pintar berkata-kata. Hari ini sedikit lelah namun senang dengan semua urusan persiapan pengajian malam ini. Belanja, memasak, membersihkan rumah, menanti saudara berdatangan, berkumpul dan makan siang juga makan malam bersama. Berkumpul tanpa kesedihan, hanya berbicara yang baik tentang kenangan.

Saya berharap alm bapak saya tenang di tempatnya sekarang. Ketiadaannya selalu menjadi cambuk saya untuk membuktikan saya bisa hidup dengan baik.

100 hari sudah ya pak, tenangkanlah kami di dunia dengan tenang berada disana. Semoga Allah selalu merahmatimu dengan kebaikan dan menjauhkan dari hal-hal buruk. Menanti hari akhir dan dikumpulkannya kita semua di satu padang luas. Semoga bapak dan saya juga keluarga kita diberi kemudahan dalam perkara-perkara di alam sana. Menjadi keluarga yang beruntung menerima rahmat2 Allah dan mendapatkan tempat terbaik dan indah untuk kembali saling berjumpa.

Jangan khawatir pak jika sesekali saat saya mengingatmu nampak butiran air mata. Itu adalah cara saya menjelaskan rindu dan menjadikan hati juga pikiran saya sehat setelahnya.

Ya Allah, bermurah hatilah kepada alm bapak saya. Amin..amin..amin ya Robbal alamin

One thought on “100 hari

  1. Ya alloh ampunilah dosaku..dan dosa kedua orangtuaku..sayangilah mereka ya alloh…*baca alfatihah*.. Amin..amin..ya robbal alamin..

Leave a comment